BATAMHARIINI.COM - Panglima
Komando Pertahanan Nasional (Pangkohatnas) TNI AU (Angkatan Udara), Marsekal
Muda, Abdul Muis menegaskan akan mengambil alih Traffic Air Control (TAC)
wilayah Kepri dari tangan Singapura. Pasalnya selama ini wilayah udara
penerbangan di Kepri masih di kendalikan oleh negara berlambang singa tersebut.
"Kita
siap membantu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk merebut TAC dari tangan
Singapura kembali ke wilayah Kepri," ujar Jendral Berpangkat Bintan Dua ini
saat mengunjungi Satuan Radar (Satrad) 213 Tanjungpinang, Jalan Raya
Tanjunguban, Batu 53, Kabupaten Bintan, Rabu (3/2).
Dikatakannya,
Rabu (3/2) ini, juga akan ditaja Rapat Koordinasi (Rakor) antara Kemenhub,
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan TNI AU membahas persoalan wilayah
udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya bagian wilayah garda
terdepan seperti di Kepri. Jadi sebelum Rakor itu dihadirinya, ia menyempatkan
diri mengunjungi Satrad 213 ini untuk meninjau kelengkapan persenjataan maupun
sarana dan prasarana lainnya dalam menghadapi potensi-potensi kerawanan
terhadap gangguan udara di Indonesia, khususnya di Kepri.
Diakuinya,
TAC wilayah udara disekitar Kepri masih dikendalikan oleh pihak Singapura.
Namun karena leading sektornya masih di Kemenhub, TNI AU hanya siap membantu
agar tidak ada gesekan antara kontrol dan pengamanan.
"Saat
ini juga ada Rakor di Kemenhub membahas TAC wilayah Kepri yang masih
dikendalikan Singapura. kita sudah perintahkan Asintel TNI AU untuk memberikan
masukan-masukan kepada Kemenhub dan Kemendagri dalam rakor terkait hal
ini," katanya.
Walaupun
wilayah udara di Kepri tidak sepenuhnya dikendalikan oleh Singapura. Namun
dalam ilmu penerbangan, kalaulah penerbangan semakin tinggi maka akan banyak
pula traffic take off landing yang akan mengontrolnya. Jadi apabila nantinya
ada pesawat yang masuk dalam wilayah udara NKRI, maka ia akan mengerahkan
pesawat tempur untuk mengusirnya.
"Jika
Satrad menangkap ada sasaran yang tidak dikenal terbang di wilayah udara NKRI,
maka kita akan tindak tegas dengan mengerahkan pesawat tempur kita untuk
mengusirnya," ungkapnya.
Sumber : batampos.co.id
Panglima
Komando Pertahanan Nasional (Pangkohatnas) TNI AU (Angkatan Udara),
Marsekal Muda, Abdul Muis menegaskan akan mengambil alih Traffic Air
Control (TAC) wilayah Kepri dari tangan Singapura. Pasalnya selama ini
wilayah udara penerbangan di Kepri masih di kendalikan oleh negara
berlambang singa tersebut.
"Kita siap membantu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk merebut TAC dari tangan Singapura kembali ke wilayah Kepri," ujar Jendral Berpangkat Bintan Dua ini saat mengunjungi Satuan Radar (Satrad) 213 Tanjungpinang, Jalan Raya Tanjunguban, Batu 53, Kabupaten Bintan, Rabu (3/2).
Dikatakannya, Rabu (3/2) ini, juga akan ditaja Rapat Koordinasi (Rakor) antara Kemenhub, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan TNI AU membahas persoalan wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya bagian wilayah garda terdepan seperti di Kepri. Jadi sebelum Rakor itu dihadirinya, ia menyempatkan diri mengunjungi Satrad 213 ini untuk meninjau kelengkapan persenjataan maupun sarana dan prasarana lainnya dalam menghadapi potensi-potensi kerawanan terhadap gangguan udara di Indonesia, khususnya di Kepri.
Diakuinya, TAC wilayah udara disekitar Kepri masih dikendalikan oleh pihak Singapura. Namun karena leading sektornya masih di Kemenhub, TNI AU hanya siap membantu agar tidak ada gesekan antara kontrol dan pengamanan.
"Saat ini juga ada Rakor di Kemenhub membahas TAC wilayah Kepri yang masih dikendalikan Singapura. kita sudah perintahkan Asintel TNI AU untuk memberikan masukan-masukan kepada Kemenhub dan Kemendagri dalam rakor terkait hal ini," katanya.
Walaupun wilayah udara di Kepri tidak sepenuhnya dikendalikan oleh Singapura. Namun dalam ilmu penerbangan, kalaulah penerbangan semakin tinggi maka akan banyak pula traffic take off landing yang akan mengontrolnya. Jadi apabila nantinya ada pesawat yang masuk dalam wilayah udara NKRI, maka ia akan mengerahkan pesawat tempur untuk mengusirnya.
"Jika Satrad menangkap ada sasaran yang tidak dikenal terbang di wilayah udara NKRI, maka kita akan tindak tegas dengan mengerahkan pesawat tempur kita untuk mengusirnya," ungkapnya.
- See more at: http://batampos.co.id/read/2016/02/04/34408/Pangkohatnas-Kita-Siap-Rebut-Traffic-Air-Control-Dari-Tangan-Singapura#sthash.1fV0CCu6.dpuf
"Kita siap membantu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk merebut TAC dari tangan Singapura kembali ke wilayah Kepri," ujar Jendral Berpangkat Bintan Dua ini saat mengunjungi Satuan Radar (Satrad) 213 Tanjungpinang, Jalan Raya Tanjunguban, Batu 53, Kabupaten Bintan, Rabu (3/2).
Dikatakannya, Rabu (3/2) ini, juga akan ditaja Rapat Koordinasi (Rakor) antara Kemenhub, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan TNI AU membahas persoalan wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya bagian wilayah garda terdepan seperti di Kepri. Jadi sebelum Rakor itu dihadirinya, ia menyempatkan diri mengunjungi Satrad 213 ini untuk meninjau kelengkapan persenjataan maupun sarana dan prasarana lainnya dalam menghadapi potensi-potensi kerawanan terhadap gangguan udara di Indonesia, khususnya di Kepri.
Diakuinya, TAC wilayah udara disekitar Kepri masih dikendalikan oleh pihak Singapura. Namun karena leading sektornya masih di Kemenhub, TNI AU hanya siap membantu agar tidak ada gesekan antara kontrol dan pengamanan.
"Saat ini juga ada Rakor di Kemenhub membahas TAC wilayah Kepri yang masih dikendalikan Singapura. kita sudah perintahkan Asintel TNI AU untuk memberikan masukan-masukan kepada Kemenhub dan Kemendagri dalam rakor terkait hal ini," katanya.
Walaupun wilayah udara di Kepri tidak sepenuhnya dikendalikan oleh Singapura. Namun dalam ilmu penerbangan, kalaulah penerbangan semakin tinggi maka akan banyak pula traffic take off landing yang akan mengontrolnya. Jadi apabila nantinya ada pesawat yang masuk dalam wilayah udara NKRI, maka ia akan mengerahkan pesawat tempur untuk mengusirnya.
"Jika Satrad menangkap ada sasaran yang tidak dikenal terbang di wilayah udara NKRI, maka kita akan tindak tegas dengan mengerahkan pesawat tempur kita untuk mengusirnya," ungkapnya.
- See more at: http://batampos.co.id/read/2016/02/04/34408/Pangkohatnas-Kita-Siap-Rebut-Traffic-Air-Control-Dari-Tangan-Singapura#sthash.1fV0CCu6.dpuf
Panglima
Komando Pertahanan Nasional (Pangkohatnas) TNI AU (Angkatan Udara),
Marsekal Muda, Abdul Muis menegaskan akan mengambil alih Traffic Air
Control (TAC) wilayah Kepri dari tangan Singapura. Pasalnya selama ini
wilayah udara penerbangan di Kepri masih di kendalikan oleh negara
berlambang singa tersebut.
"Kita siap membantu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk merebut TAC dari tangan Singapura kembali ke wilayah Kepri," ujar Jendral Berpangkat Bintan Dua ini saat mengunjungi Satuan Radar (Satrad) 213 Tanjungpinang, Jalan Raya Tanjunguban, Batu 53, Kabupaten Bintan, Rabu (3/2).
Dikatakannya, Rabu (3/2) ini, juga akan ditaja Rapat Koordinasi (Rakor) antara Kemenhub, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan TNI AU membahas persoalan wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya bagian wilayah garda terdepan seperti di Kepri. Jadi sebelum Rakor itu dihadirinya, ia menyempatkan diri mengunjungi Satrad 213 ini untuk meninjau kelengkapan persenjataan maupun sarana dan prasarana lainnya dalam menghadapi potensi-potensi kerawanan terhadap gangguan udara di Indonesia, khususnya di Kepri.
Diakuinya, TAC wilayah udara disekitar Kepri masih dikendalikan oleh pihak Singapura. Namun karena leading sektornya masih di Kemenhub, TNI AU hanya siap membantu agar tidak ada gesekan antara kontrol dan pengamanan.
"Saat ini juga ada Rakor di Kemenhub membahas TAC wilayah Kepri yang masih dikendalikan Singapura. kita sudah perintahkan Asintel TNI AU untuk memberikan masukan-masukan kepada Kemenhub dan Kemendagri dalam rakor terkait hal ini," katanya.
Walaupun wilayah udara di Kepri tidak sepenuhnya dikendalikan oleh Singapura. Namun dalam ilmu penerbangan, kalaulah penerbangan semakin tinggi maka akan banyak pula traffic take off landing yang akan mengontrolnya. Jadi apabila nantinya ada pesawat yang masuk dalam wilayah udara NKRI, maka ia akan mengerahkan pesawat tempur untuk mengusirnya.
"Jika Satrad menangkap ada sasaran yang tidak dikenal terbang di wilayah udara NKRI, maka kita akan tindak tegas dengan mengerahkan pesawat tempur kita untuk mengusirnya," ungkapnya.
- See more at: http://batampos.co.id/read/2016/02/04/34408/Pangkohatnas-Kita-Siap-Rebut-Traffic-Air-Control-Dari-Tangan-Singapura#sthash.1fV0CCu6.dpuf
"Kita siap membantu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk merebut TAC dari tangan Singapura kembali ke wilayah Kepri," ujar Jendral Berpangkat Bintan Dua ini saat mengunjungi Satuan Radar (Satrad) 213 Tanjungpinang, Jalan Raya Tanjunguban, Batu 53, Kabupaten Bintan, Rabu (3/2).
Dikatakannya, Rabu (3/2) ini, juga akan ditaja Rapat Koordinasi (Rakor) antara Kemenhub, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan TNI AU membahas persoalan wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya bagian wilayah garda terdepan seperti di Kepri. Jadi sebelum Rakor itu dihadirinya, ia menyempatkan diri mengunjungi Satrad 213 ini untuk meninjau kelengkapan persenjataan maupun sarana dan prasarana lainnya dalam menghadapi potensi-potensi kerawanan terhadap gangguan udara di Indonesia, khususnya di Kepri.
Diakuinya, TAC wilayah udara disekitar Kepri masih dikendalikan oleh pihak Singapura. Namun karena leading sektornya masih di Kemenhub, TNI AU hanya siap membantu agar tidak ada gesekan antara kontrol dan pengamanan.
"Saat ini juga ada Rakor di Kemenhub membahas TAC wilayah Kepri yang masih dikendalikan Singapura. kita sudah perintahkan Asintel TNI AU untuk memberikan masukan-masukan kepada Kemenhub dan Kemendagri dalam rakor terkait hal ini," katanya.
Walaupun wilayah udara di Kepri tidak sepenuhnya dikendalikan oleh Singapura. Namun dalam ilmu penerbangan, kalaulah penerbangan semakin tinggi maka akan banyak pula traffic take off landing yang akan mengontrolnya. Jadi apabila nantinya ada pesawat yang masuk dalam wilayah udara NKRI, maka ia akan mengerahkan pesawat tempur untuk mengusirnya.
"Jika Satrad menangkap ada sasaran yang tidak dikenal terbang di wilayah udara NKRI, maka kita akan tindak tegas dengan mengerahkan pesawat tempur kita untuk mengusirnya," ungkapnya.
- See more at: http://batampos.co.id/read/2016/02/04/34408/Pangkohatnas-Kita-Siap-Rebut-Traffic-Air-Control-Dari-Tangan-Singapura#sthash.1fV0CCu6.dpuf