BATAMHARIINI.COM - Pemahaman putra-putri bangsa kepada nilai-nilai kebangsaan, aturan dan simbol-simbol Negara sudah sangat terdegradasi, penghayatan apalagi kecintaan terhadap jiwa bangsa sudah hampir hilang, putra-putri bangsasaat ini harus sadar diri bahwa kecintaan terhadap tanah air dimulai dari pribadi masing-masing, dilakukan dengan cara yang paling sederhana, yakni menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah penanggung jawab masa depan bangsa, dan jangan malu mengakui segala kekurangan bangsa kita, sebab itulah yang menjadi kekuatan kita yang sebenarnya.
Hal ini disampaikan oleh Kapten Baziduhu Zebua, pada saat diundang menjadi narasumber pada talkshow kebangsaan yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam, pada Senin malam (21/12) di Aula Kampus Ibnu Sina.
Hadir juga sebagai narasumber pada kegiatan tersebut yaitu Bapak Arifuddin Jalil, S.Ag., M.I.Kom., Ketua Komisi Informasi Publik Provinsi Kepri yang juga merupakan pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah, serta Bapak Fauzi, S.Sos., MA., Wakil Ketua III STAI Ibnu Sina Batam.
“Perang saat ini adalah perang yang tidak lagi menggunakan senjata, tetapi perang dengan gaya baru, tidak turn langsung melainkan menggunakan tangan ketiga dengan tujuan untuk menghalangi kemajuan suatu Bangsa, dirusaklah generasi mudanya dengan strategi proxy war melalui media, doktrin seks bebas, narkotika dan radikalisme yang menyebar dari media dan lalu lintas antar Negara bahkan pertukaran mata uang.” ujarnya.
Untuk itu, bapak Fauzi dalam kesempatan tersebut memfokuskan kepada pendidikan karakter untuk memupuk jati diri bangsa agar tidak terkikis di era globalisasi saat ini. Melalui fokus pendidikan karakter, kita harus melakukan penyadaran-penyadaran bahwa betapa besar karunia Allah terhadap manusia, betapa susahnya berjuang selama lebih dari tiga ratus tahun lebih berjuang merebut tanah air kita, bahwa alam kita yang indah ini adalah anugerah Allah yang Agung, sadarkan bahwa manusia tercipta bukan untuk bersenang-senang semata tetapi untuk mengabdikan diri, untuk memaksimalkan potensi yang Allah berikan untuk kemakmuran dunia ini. Sadarkan apapun yang kita miliki ini adalah karunia Allah swt. sadarkan bahwa kejahatan termasuk korupsi menghancurkan bangsa dan bukti pelakunya tidak cinta tanah air.
Bapak Arifuddin Jalil mengingatkan kepada para peserta talkshow bahwa, Jati diri kita sebagai putra –putri bangsa ada pada pancasila, UUD 1945, kebhinekaan, bahasa dan budaya. Sebagai poin utamanya, adalah bahwa kita harus berketuhanan yang maha esa. Negara harus memiliki agama, kita harus memiliki agama.
Evis Saputra, Presiden Mahasiswa STT Ibnu Sina Batam juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka cipta wacana dan cipta kondisi serta untuk menguatkan rasa cinta tanah air di lintas generasi muda agar mampu menguatkan jati diri bangsa di era globalisasi. “Budaya Intelektual harus terus dibangun di kalangan mahasiswa, sebab peran para mahasiswa akan dinantikan di masa depan untuk meneruskan dan meluruskan Negara dan bangsa Indonesia” Tutupnya di depan ratusan peserta. (LAPMI)