BATAMHARIINI.COM - Ibarat kacang lupa kulitnya, itulah pepatah yang tepat untuk S (39).
Pria yang sudah ditampung di rumah teman satu kampungnya itu tega mencabuli putri si pemilik rumah.
Pria itu bisa-bisanya meniduri putri sulung pemilik rumah, padahal korban sedang mengandung.
Parahnya lagi, S melakukan aksi bejatnya tersebut di saat istrinya
sedang mengasuh bayi mereka, Senin (1/11/2016) sekitar pukul 10.00 WIB.
Diketahui S memang tinggal bersama istri dan anaknya yang baru berusia empat bulan.
Aksi itu berawal saat korban, PA (17) yang merupakan pengantin baru berkunjung ke rumah orangtuanya di kawasan Batam Centre.
PA diantar suaminya sekitar pukul 07.00 WIB, atau sebelum berangkat kerja.
Sebelumnya, PA memang diminta oleh ayahnya untuk datang ke rumah.
"Mainlah ke rumah, bapak kangen. Makanya PA datang ke rumah saya.
Saat itu, saya juga sudah jalan ke tempat kerja. Jadi anak saya cuma
bertemu ibunya," ujar ayah korban.
Sesampainya di rumah orangtuanya, ibu PA menyarankan agar anaknya diurut.
Apalagi kebetulan ibunya mengetahui bahwa S memiliki kemampuan untuk mengurut.
"Mana tahu dia capek. Biasakan hamil muda kadang kakinya capek, keram," kata ayah PA lagi.
Tidak ada rasa curiga terhadap S. Mereka sudah menganggap S sebagai saudara sendiri.
Atas saran ibunya itulah, korban akhirnya mengiyakan untuk diurut.
Sekitar pukul 08.30 WIB, ibu korban pun pergi dari rumah. Saat itu yang ada di rumah hanya korban, S dan, istri S yang sedang menidurkan bayi mereka.
Di kamar orang tua korban, S pun mengurut kaki korban. Ia mengurut mulai dari tapak kaki hingga paha. Kaki kiri selesai di urut dan beralih ke kaki kanan.
"Dia suruh saya pakai sarung dan berbaring di kasur," kata PA menimpali sang ayah.
Sambil dipijit, S berkata jika kaki kanan korban sepertinya sakit. Menurut S, ada tulang yang bergeser, dan dia membutuhkan cairan untuk mengurut.
"Saya tanya cairan apa katanya cairan yang biasa keluar dari itunya perempuan. Saya nggak mengerti," kata PA lagi.
Meski merasa risih dengan pernyataan S, korban tetap diam saja diurut.
Namun S tidak berhenti di situ, ia semakin berani dengan meraba bagian intim korban, baru akhirnya menyetubuhi korban.
Usai melakukan aksi bejatnya, korban pun menangis.
Ia menelpon bapaknya agar segera pulang.
Bapak korban seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Ia pun melaporkan hal tersebut ke pihak yang berwajib.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Batam Kota, Ipda Ikhtiar Nazara membenarkan adanya laporan tersebut.
"Mana tahu dia capek. Biasakan hamil muda kadang kakinya capek, keram," kata ayah PA lagi.
Tidak ada rasa curiga terhadap S. Mereka sudah menganggap S sebagai saudara sendiri.
Atas saran ibunya itulah, korban akhirnya mengiyakan untuk diurut.
Sekitar pukul 08.30 WIB, ibu korban pun pergi dari rumah. Saat itu yang ada di rumah hanya korban, S dan, istri S yang sedang menidurkan bayi mereka.
Di kamar orang tua korban, S pun mengurut kaki korban. Ia mengurut mulai dari tapak kaki hingga paha. Kaki kiri selesai di urut dan beralih ke kaki kanan.
"Dia suruh saya pakai sarung dan berbaring di kasur," kata PA menimpali sang ayah.
Sambil dipijit, S berkata jika kaki kanan korban sepertinya sakit. Menurut S, ada tulang yang bergeser, dan dia membutuhkan cairan untuk mengurut.
"Saya tanya cairan apa katanya cairan yang biasa keluar dari itunya perempuan. Saya nggak mengerti," kata PA lagi.
Meski merasa risih dengan pernyataan S, korban tetap diam saja diurut.
Namun S tidak berhenti di situ, ia semakin berani dengan meraba bagian intim korban, baru akhirnya menyetubuhi korban.
Usai melakukan aksi bejatnya, korban pun menangis.
Ia menelpon bapaknya agar segera pulang.
Bapak korban seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Ia pun melaporkan hal tersebut ke pihak yang berwajib.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Batam Kota, Ipda Ikhtiar Nazara membenarkan adanya laporan tersebut.