BATAMHARIINI.COM - Sebuah partai baru bernama Beringin Karya (Berkarya) dideklarasikan
setelah gelaran Munas Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, beberapa
waktu lalu. Warna dan lambang partai tersebut mirip dengan lambang
Partai Golkar.
Beredar isu, partai itu diisi oleh barisan sakit hati yang kalah bertarung di munaslub. Politikus Golkar Bowo Sidik Pangarso menampik isu tersebut.
Bowo membantah jika Partai Berkarya berisi kader Golkar yang tidak puas terhadap hasil munaslub yang memenangkan Setya Novanto sebagai ketua umum (ketum) baru.
"Tidak benar ada kader Golkar kecewa dan membuat Partai Berkarya itu, kan tidak ada calon ketum yang menyatakan kecewa dan semuanya mendukung ketum baru Pak Setya Novanto," kata Bowo saat dihubungi, Selasa (24/5/2016).
Anggota Komisi VI DPR ini yakin, masyarakat akan tetap memilih Golkar meskipun secara kasat mata, lambang dan warna Partai Berkarya mirip dengan Golkar.
"Saya yakin masyarakat tidak berminat, dan tahu mana itu Partai Golkar," ucap Bowo.
Selain itu, Bowo juga tak mempersoalkan kemunculan Partai Berkarya. Dia pun mengaku dengan adanya Partai Berkarya tidak akan berdampak apa-apa terhadap Golkar.
"Kita menghargai orang bikin partai baru, Golkar tetap solid kok tidak ada perpecahan. Tapi jangan menggunakan nama dan lambang yang sama, kalau beda-beda dikit boleh lah," ucapnya.
Usut punya usut, Partai Berkarya didirikan oleh Mayjen (Purn) TNI Syamsu Djalal. Bowo mengatakan, Syamsu Djalal bukan kader Golkar dan tak pernah masuk dalam kepengurusan Golkar.
"Dia itu mantan Den POM, mungkin waktu sebelum reformasi masih di ABRI beliau ikut berjuang dengan Partai Golkar. Tapi dia tidak pernah tercatat jadi kader," tandas Bowo.
Beredar isu, partai itu diisi oleh barisan sakit hati yang kalah bertarung di munaslub. Politikus Golkar Bowo Sidik Pangarso menampik isu tersebut.
Bowo membantah jika Partai Berkarya berisi kader Golkar yang tidak puas terhadap hasil munaslub yang memenangkan Setya Novanto sebagai ketua umum (ketum) baru.
"Tidak benar ada kader Golkar kecewa dan membuat Partai Berkarya itu, kan tidak ada calon ketum yang menyatakan kecewa dan semuanya mendukung ketum baru Pak Setya Novanto," kata Bowo saat dihubungi, Selasa (24/5/2016).
Anggota Komisi VI DPR ini yakin, masyarakat akan tetap memilih Golkar meskipun secara kasat mata, lambang dan warna Partai Berkarya mirip dengan Golkar.
"Saya yakin masyarakat tidak berminat, dan tahu mana itu Partai Golkar," ucap Bowo.
Selain itu, Bowo juga tak mempersoalkan kemunculan Partai Berkarya. Dia pun mengaku dengan adanya Partai Berkarya tidak akan berdampak apa-apa terhadap Golkar.
"Kita menghargai orang bikin partai baru, Golkar tetap solid kok tidak ada perpecahan. Tapi jangan menggunakan nama dan lambang yang sama, kalau beda-beda dikit boleh lah," ucapnya.
Usut punya usut, Partai Berkarya didirikan oleh Mayjen (Purn) TNI Syamsu Djalal. Bowo mengatakan, Syamsu Djalal bukan kader Golkar dan tak pernah masuk dalam kepengurusan Golkar.
"Dia itu mantan Den POM, mungkin waktu sebelum reformasi masih di ABRI beliau ikut berjuang dengan Partai Golkar. Tapi dia tidak pernah tercatat jadi kader," tandas Bowo.
Sumber : SINDONEWS