BATAMHARIINI.COM - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika memastikan akan menambah anggaran
daerah untuk pengadaan beras miskin. Hal ini perlu dilakukan karena
adanya peningkatan angka kemiskinan di Bali. Pastika juga langsung
meminta kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani agar alokasi beras untuk rumah tangga miskin (raskin) di Bali dinaikkan.
"Tadi saya sudah berkonsultasi dengan DPRD Bali dengan Bappeda Bali
untuk menambah kuota raskin di Bali karena dari data yang dikeluarkan
oleh BPS Bali jumlah orang miskin naik dari sebelum yakni 4,7 persen
menjadi 5,2 persen," ujar Pastika saat acara penyaluran program
raskin/rastra tahun 2016 tingkat nasional di Bali, beberapa waktu lalu.
Puan Maharani
yang hadir dalam acara penyaluran raskin langsung menjawab permintaan
Gubernur. Sambil berseloroh, Puan meminta rakyat miskin untuk diet dan
tidak makan terlalu banyak.
"Jangan banyak-banyak makan lah, diet sedikit tidak apa-apa," gurau Puan.
Menurut Puan, pemerintahan Jokowi-JK saat ini tengah berupaya untuk
mengurangi impor beras dari berbagai negara. Untuk itu, dia mengimbau
agar masyarakat bisa mengonsumsi pangan alternatif yang tidak hanya
berasal dari beras.
Menurut data BPS Bali, penyebab meningkatnya angka kemiskinan di Bali
karena mahalnya harga beras di pasaran. Produksi beras semakin menurun
karena badai Silikon. Selain itu, jumlah raskin sebanyak 15 kilogram
perbulan dinilai tidak cukup.
Puan menyebut, masalah kemiskinan di Bali dan daerah lainnya juga
terjadi karena banyaknya raskin yang disalahgunakan dan dipolitisasi.
"Jangankan Pilkada, di Pilkades juga menggunakan Raskin. Kata calon
kepala desa, kalau kamu pilih aku, maka saya akan mengurus beras Raskin.
Ada lagi kepala desa yang bagi rata, karena ditekan oleh oknum tertentu
dan sebagainya," tutupnya.
Sumber : Merdeka.com